RSS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN ATONIA UTERI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
DENGAN ATONIA UTERI
41572_161490568262_367699_n
 







Disususun Oleh :
Kelompok 2
Ayu Dinda Hadriyani Purwaningsih
Dahlina Rachmawati
Dana Astria Octaviyanti
Desi Fajriani
Destyanna Dzzafina Azzahra
Devi Restuti
Dewi Arum Setiorini
Dewi Ulfa Kusumaningtyas



KASUS KELOMPOK 2
ATONIA UTERI

Ny. Amirani datang ke puskesmas tanggal 27 Maret 2015 pukul 09.00 WIB mengaku umur 35 tahun, diantar oleh keluarga dalam keadaan mengeluh perutnya terasa mulas dan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah sejak pukul 06.00 WIB serta mengeluarkan lendir bercampur darah dari kemaluannya sejak pukul 08.00 WIB. mengaku hamil anak kelima dan belum pernah keguguran, umur kehamilan 39 minggu. HPHT: 27 Mei 2014, TP: 04 April 2015
Hasil pemeriksaan TTV TD: 110/80 mmHg, Nadi: 80 x / menit, RR: 23 x / menit, Suhu: 370 C, pemeriksaan obstetric TFU : 32 cm, punggung kanan preskep, divergen teraba 3/5 bagian, DJJ : 136 x/ menit, teratur, his 3x10’35” sedang relaksasi baik. PD portio: lunak, pembukaan 5 cm, UUK kanan depan, penurunan : HIII, moulage 0 (tidak ada).

PERTANYAAN :
1.      Langkah-langkah apa yang akan saudara lakukan?
2.      Anamnesa apa yang saudara lakukan?
3.      Pemeriksaan fisik apa yang saudara lakukan?
4.      Apa diagnose dan pencanaan saudara?
5.      Keputusan klinik apa yang akan diambil dan penatalaksanaannya?

JAWABAN :
·         Menerima pasien dan keluarga dengan penuh rasa hormat
·         Melakukan quickcheck tanda-tanda bahaya seperti : Ibu mengatakan tidak merasakan sakit kepala hebat, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati, pergerakan janin berkurang, keluar air-air atau darah segar pervaginam yang tidak tertahankan. (semua disangkal)

S : Ny. Amira usia 35 tahun datang ke puskesmas tanggal 27 Maret 2015 pukul 09.00 WIB mengaku hamil anak kelima dan belum pernah keguguran. Ibu merasakan mules-mules sejak pukul 06.00 WIB dan sudah keluar lendir darah pukul 08.00 WIB. Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit yang di derita sekarang/ dulu, tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan, tidak mempunyai riwayat keturunan kembar, tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga. Riwayat persalinan yang lalu: anak pertama lahir tahun 2002, di puskesmas, cukup bulan, persalinan normal, oleh bidan, jenis kelamin laki-laki, BB: 3300 gram, PB :50 cm, nifas baik, keadaan anak sekarang sehat. Anak kedua lahir tahun 2003, di puskesmas, cukup bulan, persalinan normal, oleh bidan, jenis kelamin laki-laki, BB: 3100 gram, PB :49 cm, nifas baik, keadaan anak sekarang sehat. Anak ketiga lahir tahun 2006, di puskesmas, cukup bulan, persalinan normal, oleh bidan, jenis kelamin laki-laki, BB: 3400 gram, PB :51 cm, nifas baik, keadaan anak sekarang sehat. Anak keempat lahir tahun 2008, di puskesmas, cukup bulan, persalinan normal, oleh bidan, jenis kelamin perempuan, BB: 2900 gram, PB :48 cm, nifas baik, keadaan anak sekarang sehat.

O : KU: baik, Kesadaran: compos mentis, Keadaan Emosional: stabil
Tanda vital
TD: 110/80 mmHg                  Nadi: 80 x / menit
RR: 23 x / menit                      Suhu: 370 C
Pemeriksaan fisik : Muka tidak udem, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikhterik
Pemeriksaan obstetric : abdomen tidak ada bekas luka operasi, his : 3x10’30” sedang relaksasi baik, TFU 32 cm
            Palpasi : Leopold I   :              teraba satu bagian bulat, lunak, tidak melenting
                          Leopold II  :  ka        : teraba bagian panjang, keras, seperti papan
                                                Ki        : teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III : teraba satu bagian bulat, keras, tidak dapat digoyangkan, sudah   masuk PAP.
Leopold IV  :            divergen, teraba 3/5 bagian
            TBJ : ( 32- 12 ) x 155 x 1 gram = 3100 gram
DJJ : 136x/menit, teratur. PM terdengar jelas disatu titik dua jari bawah pusat sebelah kanan
Genetalia Eksterna : vulva tidak varices, tidak edema, pengeluaran lendir darah
Periksa Dalam :
Dinding vagina           : tidak ada kelainan
Portio                          : lunak
Pembukaan                  : 5 cm
Selaput ketuban          : utuh
Presentasi                    : kepala
Penurunan                   : H II-III
Posisi                           : UUK kanan depan
Moulage                      : 0 , tidak ada

Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium              :           Urin Protein    : -
                                                            Urin Reduksi   : -
                                                            Gol. Darah      : A       Rh: +               HB: 11,3gr%
                                                            Test BT           :           Test CT           :

A :     G5P4A0 hamil 39 minggu inpartu kala I fase aktif
            Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
           
P :
1.      Menginformasikan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin saat ini dalam keadaan baik. TD: 110/80 mmHg, pembukaan 5 cm. Ibu belum diperbolehkan untuk meneran. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
2.      Menganjurkan kepada ibu untuk makan dan minum untuk persiapan tenaga saat persalinan,ibu makan sepotong roti dan 1 gelas teh manis.
3.      Menganjurkan Ibu untuk tidak menahan BAK karena akan menghambat proses penurunan kepala janin. Ibu bersedia untuk tidak menahan BAK.
4.      Menanyakan kepada Ibu siapa yang akan mendampingi Ibu saat bersalin nanti. Ibu memilih suami.
5.      Memberikan support mental kepada Ibu agar ibu merasa tenang.
6.      Menyiapkan alat-alat seperti partus set, heacting set, resusitasi set, infus set, HPP set, obat-obatan uterotonika, APD, dan perlengkapan Ibu dan bayi. Alat-alat telah disiapkan.
7.      Mengobservasi His, DJJ, dan nadi setiap 30 menit. Observasi telah dilakukan
8.      Mengobservasi Tekanan Darah setiap 4 jam dan suhu setiap 2 jam atau jika ada indikasi. Observasi telah dilakukan.
9.      Menilai kemajuan persalinan 4 jam kemudian pada pukul 13.00 WIB atau jika ada indikasi. Penilaian telah dilakukan.
10.  Mendokumentasikan hasil pemeriksaan ke dalam partograf.

KALA II (11.30 WIB)
S : Ibu mengatakan mulas yang semakin lama semakin sering dan ada rasa dorongan ingin meneran seperti ingin BAB dan sudah keluar air-air yang tidak tertahankan.

O :     KU : baik, kesadaran: compos mentis, keadaan emosional : stabil
            TD : 120/80 mmHg, Nadi : 82x/menit, Rr : 22x/menit, Suhu : 37oC
            His : 4x10’ lamanya 45” kuat, relaksasi baik
            DJJ : 140x/menit
            PD :     Portio                          : tidak teraba
                        Pembukaan                  : lengkap
                        Selaput ketuban          : negatif (-)
                        Presentasi                    : kepala
                        Penurunan                   : H III-IV
                        Posisi                           : UUK
                        Moulage                      : tidak ada

A:      G5P4A0 hamil 39 minggu, Partus kala II
janin tunggal hidup Intrauterin, Presentasi Kepala
                       
P :
1.      Menginformasikan kepada Ibu bahwa saat ini keadaan Ibu dan janin dalam keadaan baik, pembukaan sudah lengkap. Ibu sudah diperbolehkan untuk meneran. Ibu mengerti dan mengetahui hasil pemeriksaan.
2.      Mendekatkan alat-alat yang diperlukan untuk menolong persalinan. Alat-alat sudah didekatkan.
3.      Melakukan persiapan diri dengan memakai APD dan mencuci tangan. Penolong sudah siap.
4.      Memberitahu kepada pendamping bahwa saat his mereda Ibu dibantu minum. Pendamping memberi minum ½ gelas teh manis hangat.
5.      Menolong persalinan secara APN
6.      Bayi lahir pukul 11.45 WIB dengan jenis kelamin perempuan, menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan. Kemudian dilakukan pemotongan, pengikatan, dan perawatan talipusat, serta dilanjutkan dengan IMD.

KALA III (11.47 WIB)
S:       ibu mengatakan merasa senang atas kelahiran bayinya dan perutnya terasa mulas
O:      keadaan umum : baik  , kesadaran : compos mentis
            Palpasi                         : tidak ada janin ke 2
            TFU                             : sepusat
            Kandung kemih          : kosong
            Perdarahan                  : 100 cc
A:      P5A0 Partus Kala III
P:
1.      Menginformasikan kepada Ibu bahwa plasenta belum lahir dan akan segera dilahirkan.
2.      Melakukan MAK III yaitu :
a)      Suntik oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha atas bagian luar sebelah kanan 1 menit setelah bayi lahir. Ibu sudah diberitahu sebelumnya dan Ibu tidak alergi.
b)      Melakukan Penegangan Talipusat Terkendali (PTT) pada saat uterus berkontraksi dengan cara memindahkan klem 5-10 cm di depan vulva, kemudian tangan kanan menegangkan talipusat dan tangan kiri berada di supra symphisis menekan kearah dorsokranial, saat 2/3 bagian plasenta tampak di depan vulva terima dengan kedua tangan dan putar searah sampai seluruh bagian plasenta lahir. Plasenta lahir pukul 11.57 WIB.
c)      Melakukan masase uterus untuk mempertahankan uterus tetap berkontraksi dengan baik.
3.      Menilai kelengkapan plasenta, selaput korion dan amnion utuh, kotiledon lengkap, tidak ada tanda-tanda infark, insersi sentralis talipusat, diameter 18 x 20 x 2,5 cm, panjang 50 cm, berat 500 gram.




KALA IV (12.02 WIB)
S : Ibu mengatakan perutnya tidak terasa mulas
O:      KU : lemah, kesadaran : compos mentis
            TD : 100/70 mmHg, Nadi : 90x/menit, Rr : 24x/menit, Suhu : 37,2oC
            TFU : sepusat, kontraksi : tidak baik
            Kandung kemih          : kosong
            Perdarahan                  : 400 cc
            Luka jalan lahir           : tidak ada
            Uterus teraba lembek, setelah 15 detik plasenta lahir uterus tidak berkontraksi

A :     P5A0 Partus Kala IV dengan atonia uteri
            Masalah                       : Atonia Uteri
            Masalah Potensial       : Perdarahan

            Kebutuhan Segera
Mandiri           :
Penghentian perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI)
Penggantian cairan tubuh yang hilang
Pemantauan kala IV
Kolaborasi       :
Penghentian perdarahan dengan Kompresi Bimanual Eksternal (KBE) dibantu keluarga atau asisten, kalau tidak timbul kontraksi setelah dilakukan kompresi bimanual internal (KBI)
Pemenuhan nutrisi dan cairan tubuh dibantu oleh keluarga/ asisten
Rujukan           :
RSIA / dokter SpOG

P :
1.      Menginformasikan kepada Ibu bahwa saat ini Ibu dalam keadaan kurang baik dikarenakan kontraksi yang kurang baik dan adanya perdarahan. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2.      Memasase uterus, yaitu dengan memijat perut Ibu selama 15 detik. Uterus ibu masih terasa lembek.
3.      Hentikan perdarahan dengan Kompresi Bimanual Internal (KBI) selama 5 menit
·         Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut masukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) melalui introitus  ke dalam vagina ibu
·         Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri langsung bersihkan, mungkin hal ini yang menyebabkan uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh
·         Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior tekan dinding anterior uterus ke arah tangan luar yang menahan dan mendorong dinding posterior uterus ke arah depan sehingga uterus ditekan dari arah depan dan belakang
·         Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang myometrium untuk berkontraksi
·         Evaluasi Keberhasilan
©      Uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam vagina dan pantau kondisi ibu secara ketat selama kala IV
4.      Memberikan misoprostol 600 mcg per rectal. Misoprostol telah di berikan.
5.      Memasang infuse dengan jarum ukuran 16 atau 18, berikan infuse RL 500 + 20 unit oksitosin guyur dalam waktu 10 menit. Infus telah di pasang.
6.      Menilai jumlah perdarahan, nadi, dan keadaan umum.
7.      Menanyakan kepada Ibu apakah bayinya sudah menemukan puting susu Ibunya dan menyusui dengan baik. Bayi masih dalam proses IMD.
8.      Mengajarkan kepada ibu cara melakukan massage uterus yaitu dengan cara meletakkan tangan di atas perut dan memutarnya searah jarum jam selama 15 detik atau sampai uterus berkontraksi dengan baik. Ibu mengerti dan dapat melakukannya.
9.      Merapihkan alat-alat bekas pakai dan membuang alat bekas pakai seperti kassa kedalam sampah infeksius.
10.  Membersihkan tubuh Ibu dengan air DTT, memakaikan pembalut, celana dalam, sarung, serta baju Ibu. Ibu sudah merasa lebih nyaman.
11.  Mendekontaminasikan diri penolong dan tempat tidur. Tempat tidur telah di dekontaminasikan.
12.  Memberi selamat kepada Ibu atas kelahiran bayinya. Ibu merasa senang.
13.  Menganjurkan Ibu untuk makan dan minum agar mempunyai energy dan produksi ASI. Ibu telah makan 1 porsi nasi dan minum teh manis hangat, dan telah menyusui bayinya.
14.  Menganjurkan kepada Ibu untuk tidak menhan BAK. Ibu bersedia melakukannya.
15.  Memberitahu Ibu untuk istirahat yang cukup dengan cara jika bayinya tidur Ibu ikut tidur. Ibu bersedia melakukannya.
16.  Mengobservasi KU, kesadaran, TD, nadi, Rr, Sh, TFU, Kontraksi uterus, KK, perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua.
17.  Memberitahu Ibu tentang tanda bahaya nifas yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati, kejang, perdarahan banyak, dan jika ada tanda-tanda tersebut segera lapor ke petugas kesehatan.
18.  Memberitahu Ibu 1 jam kemudian bayinya akan diperiksa dan diberi vit.K. Ibu mengerti.
19.  Mendokumentasikan hasil pemeriksaan


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment