KASUS 3
INC
Ny. C datang ke RSIA
tanggal 16
Maret 2015 pukul 09.00 WIB mengaku umur 25 tahun, diantar
oleh keluarga dalam keadaan tidak sadar pasien ada kejang hasil anamnesa dari
suami mengaku hamil
anak kedua dan belum pernah keguguran,
keluhan ini mules-mules sejak pukul 04.00 WIB, sudah ada pengeluaran lendir darah
sejak pukul 06.00 WIB, ada riwayat penyakit keturunan tekanan darah tinggi dari
ibu. Keluhan saat ini sakit kepala hebat, mengaku umur kehamilan 39 minggu.
Hasil pemeriksaan TTV TD : 160/100 mmHg, Nadi 88x/menit, Rr : 20x/menit, Suhu :
37˚C, pemeriksaan obstetric TFU : 32 cm, punggung kanan preskep, divergen
teraba 3/5 bagian, DJJ 126x/menit teratur, his 3x10’35” sedang relaksasi baik.
PD portio: lunak, pembukaan 5 cm, UUK kanan depan, penurunan : HIII, moulage 0
(tidak ada).
PERTANYAAN :
1.
Langkah-langkah
apa yang akan saudara lakukan?
2.
Anamnesa
apa yang saudara lakukan?
3.
Pemeriksaan
fisik apa yang saudara lakukan?
4.
Apa
diagnose dan pencanaan saudara?
5.
Keputusan
klinik apa yang akan diambil dan penatalaksanaannya?
JAWABAN :
·
Menerima
pasien dan keluarga dengan penuh rasa hormat
·
Melakukan
quickcheck tanda-tanda bahaya seperti : Ibu mengatakan sakit kepala hebat,
merasakan nyeri ulu hati,
tidak ada pergerakan
janin berkurang, tidak
keluar darah segar pervaginam.
S
: Ny. L usia 29
tahun datang ke RSIA tanggal 13 Maret 2015 pukul 09.00 WIB mengaku hamil anak
ketiga dan keguguran kehamilan ke-2. Ibu merasakan mules-mules sejak pukul
05.00 WIB dan sudah keluar lendir darah pukul 09.00 WIB. Ibu mempunyai riwayat
hipertensi. Tidak mempunyai riwayat keturunan kembar. Riwayat
persalinan yang lalu : anak pertama lahir di bidan, BB: 3100 gram, PB :50 cm
O : KU
: baik, Kesadaran : compos mentis, Keadaan Emosional : stabil
TD : 170/100 mmHg, Nadi : 88x/menit, Rr: 20x/menit, Suhu
: 37oC
Pemeriksaan fisik : Muka tidak udem, konjungtiva tidak
pucat, sklera tidak ikhterik
Pemeriksaan
obstetric : abdomen, tidak ada bekas luka operasi, his : 2x10’30” sedang
relaksasi baik, TFU 32 cm
Palpasi : Leopold I : teraba satu bagian bulat, lunak,
tidak melenting
Leopold II : ka : teraba bagian-bagian kecil janin
ki
: teraba bagian panjang, keras, seperti papan
Leopold III : teraba satu bagian bulat, keras, tidak dapat
digoyangkan, sudah masuk PAP.
Leopold IV : divergen,
teraba 3/5 bagian
TBJ : ( 32- 12 ) x 155 x 1 gram = 3100 gram
DJJ : 150x/menit, teratur. PM
terdengar jelas disatu titik dua
jari bawah pusat sebelah kiri
Genetalia Eksterna : vulva tidak varices,
tidak edema, pengeluaran lendir darah
Periksa Dalam :
Dinding vagina : tidak ada kelainan
Portio : lunak
Pembukaan : 4 cm
Selaput ketuban : utuh
Presentasi : kepala
Penurunan : H III
Posisi : UUK kiri depan
Moulage : 0 , tidak ada
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium :
urin Protein : ++
Urin Reduksi : -
Trombosit :
150.000
Hemoglobin :
11 gram% Hematokrit : 33
SGOT / SGPT :
25/30
LDL :
170
Kreatinin :
1 gram
CTG / NST : kategori 1
USG :
janin tunggal, sesuai usia kehamilan, implantasi plasenta di fundus, ICA (600)
A : G3P1A1 hamil 38 minggu, partus kala
I Fase aktif dengan PEB, janin tunggal hidup Intrauterin, presentasi kepala
Masalah : PEB
Masalah
Potensial : Ibu : HPP, Eklamsia
Janin :
Hipoksia, Asfiksia
Kebutuhan
Segera
Mandiri : pasien tirah baring
miring kiri, memberikan oksigen dan diberi minum
Kolaborasi : dengan SpOG
P :
1.
Menginformasikan
kepada Ibu bahwa saat ini keadaan Ibu kurang baik, TD : 170/100 mmHg, pembukaan
4cm dan Ibu belum diperbolehkan untuk meneran karena pembukaan belum lengkap.
Ibu mengerti dan bersedia untuk tidak meneran.
2.
Melakukan
informed consent untuk penatalaksanaan PEB kepada pasien maupun keluarganya
baik manfaat maupun efek samping. Keluarga pasien telah menandatangani lembar
informed consent.
3.
Menganjurkan
Ibu untuk tirah baring miring kiri, memberikan terapi nipedipin 10 mg melalui
oral, siapkan pemasangan infus dan pemeriksaan laboratorium, memberikan MgSO4 4
gram dengan aquabides 1:1 melalui boulus selama 15 menit dilanjutkan dengan
terapi maintenance dose 6 gram dalam RL 500 cc dengan tetesan 28 tetes/menit.
Ibu tidak ada kontra indikasi dan tidak ada alergi.
4.
Menganjurkan
Ibu untuk makan dan minum agar tersedia energi untuk proses persalinan. Ibu
mengerti dan ibu sudah makan 1 porsi nasi dan 1 gelas teh manis hangat.
5.
Menganjurkan
Ibu untuk tidak menahan BAK karena akan menghambat proses penurunan kepala
janin. Ibu bersedia untuk tidak menahan BAK.
6.
Menanyakan
kepada Ibu siapa yang akan mendampingi Ibu saat bersalin nanti. Ibu memilih
suami.
7.
Memberikan
support mental kepada Ibu agar ibu merasa tenang.
8.
Menyiapkan
alat-alat seperti partus set, heacting set, resusitasi set, obat-obatan
uterotonika, forcep (neagle), APD, dan perlengkapan Ibu dan bayi. Alat-alat
telah disiapkan.
9.
Mengobservasi
His, DJJ, dan nadi setiap 15 menit. Observasi telah dilakukan pukul 11.45, hasilnya
his 4x10’45” kuat, relaksasi baik, DJJ 125x/menit, teratur.
10. Mengobservasi Tekanan Darah setiap
30 menit dan suhu setiap 2 jam atau jika ada indikasi. Observasi telah
dilakukan.
11. Menilai kemajuan persalinan 4 jam
kemudian pada pukul 13.00 WIB atau jika ada indikasi. Penilaian telah
dilakukan.
12. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
ke dalam partograf.
KALA II ( Catatan
Perkembangan ) Pukul 12.00 WIB
S
: Ibu mengatakan perut
semakin mules dan kuat seperti rasa ingin BAB, ada rasa dorongan ingin meneran,
dan keluar air-air
O : KU
: baik, kesadaran: compos mentis, keadaan emosional : stabil
TD : 140/100 mmHg, Nadi : 85x/menit, Rr : 20x/menit, Suhu
: 37oC
His : 4x10’ lamanya 45” kuat, relaksasi baik
DJJ : 153x/menit
PD : Portio : tidak teraba
Pembukaan :
lengkap
Selaput ketuban : negatif (-)
Presentasi :
kepala
Penurunan :
H III-IV
Posisi :
UUK
Moulage :
tidak ada
A: G3P1A1 hamil 38 minggu, Partus
kala II dengan PEB, janin tunggal hidup Intrauterin, Presentasi Kepala
Masalah
: PEB
Masalah Potensial : Eklamsia
P :
1.
Menginformasikan
kepada Ibu bahwa saat ini keadaan Ibu dan janin dalam keadaan baik, pembukaan
sudah lengkap. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2.
Memberitahu
kepada pendamping bahwa saat his mereda Ibu dibantu minum. Pendamping memberi
minum ½ gelas teh manis hangat.
3.
Mendekatkan
alat-alat yang diperlukan untuk menolong persalinan. Alat-alat sudah
didekatkan.
4.
Melakukan
persiapan diri dengan memakai APD dan mencuci tangan. Penolong sudah siap.
5.
Menolong
persalinan secara ekstraksi forcep
6.
Bayi
lahir pukul 12.15 WIB dengan jenis kelamin perempuan, menangis kuat, gerakan aktif,
warna kulit kemerahan. Kemudian dilakukan pemotongan, pengikatan, dan perawatan
talipusat, serta dilanjutkan dengan IMD.
Kala III Pukul 12.20
WIB
S: ibu
merasa senang atas kelahiran bayinya dan perutnya terasa mulas
O: keadaan
umum : baik , kesadaran : compos
mentis
Palpasi : tidak ada janin ke 2
TFU : sepusat
Kandung kemih :
kosong
Perdarahan :
100 cc
A: P2A1
Partus Kala III
P:
1.
Menginformasikan
kepada Ibu bahwa plasenta belum lahir dan akan segera dilahirkan.
2.
Melakukan
MAK III yaitu :
a)
Suntik
oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha atas bagian luar sebelah kanan 1 menit
setelah bayi lahir. Ibu sudah diberitahu sebelumnya dan Ibu tidak alergi.
b)
Melakukan
Penegangan Talipusat Terkendali (PTT) pada saat uterus berkontraksi dengan cara
memindahkan klem 5-10 cm di depan vulva, kemudian tangan kanan menegangkan
talipusat dan tangan kiri berada di supra symphisis menekan kearah
dorsokranial, saat 2/3 bagian plasenta tampak di depan vulva terima dengan
kedua tangan dan putar searah sampai seluruh bagian plasenta lahir. Plasenta
lahir pukul 12.28 WIB.
c)
Melakukan
masase uterus untuk mempertahankan uterus tetap berkontraksi dengan baik.
3.
Menilai
kelengkapan plasenta, selaput korion dan amnion utuh, kotiledon lengkap, tidak
ada tanda-tanda infark, insersi sentralis talipusat, diameter 18 x 20 x 2,5 cm,
panjang 50 cm, berat 500 gram.
Kala IV Pukul 12.33 WIB
S
: Ibu mengatakan
perutnya terasa mules
O: KU
: baik, kesadaran : compos mentis
TD : 140/100 mmHg, Nadi : 85x/menit, Rr : 21x/menit, Suhu
: 37oC
TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi : baik
Kandung kemih :
kosong
Perdarahan :
85 cc
Luka jalan lahir :
tidak ada
A : P2A1 Partus Kala IV dengan
riwayat PEB
P :
1.
Menginformasikan
kepada Ibu bahwa saat ini Ibu dan bayi dalam keadaan baik. Ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
2.
Memastikan
kontraksi uterus baik serta mengajarkan Ibu cara masase uterus, yaitu dengan
memijat perut Ibu selama 15 detik atau hingga teraba keras. Ibu mengerti dan
bersedia melakukannya.
3.
Menilai
jumlah perdarahan, nadi, dan keadaan umum Ibu.
4.
Menanyakan
kepada Ibu apakah bayinya sudah menemukan puting susu Ibunya dan menyusui
dengan baik. Bayi masih dalam proses IMD.
5.
Merapihkan
alat-alat bekas pakai dan membuang alat bekas pakai seperti kassa kedalam
sampah infeksius.
6.
Membersihkan
tubuh Ibu dengan air DTT, memakaikan pembalut, celana dalam, sarung, serta baju
Ibu. Ibu sudah merasa lebih nyaman.
7.
Mendekontaminasikan
diri penolong dan tempat tidur. Tempat tidur telah di dekontaminasikan.
8.
Memberi
selamat kepada Ibu atas kelahiran bayinya. Ibu merasa senang.
9.
Menganjurkan
Ibu untuk makan dan minum agar mempunyai energy dan produksi ASI. Ibu telah
makan 1 porsi nasi dan minum teh manis hangat, dan telah menyusui bayinya.
10. Menganjurkan kepada Ibu untuk tidak
menhan BAK. Ibu bersedia melakukannya.
11. Memberitahu Ibu untuk istirahat
yang cukup dengan cara jika bayinya tidur Ibu ikut tidur. Ibu bersedia
melakukannya.
12. Mengobservasi KU, kesadaran, TD,
nadi, Rr, Sh, TFU, Kontraksi uterus, KK, perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua.
13. Memberitahu Ibu tentang tanda
bahaya nifas yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, pandangan mata kabur,
nyeri ulu hati, kejang, perdarahan banyak, dan jika ada tanda-tanda tersebut
segera lapor ke petugas kesehatan.
14. Memberitahu Ibu 1 jam kemudian
bayinya akan diperiksa dan diberi vit.K. Ibu mengerti.
15. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
BBL
Bayi Ny.C lahir spontan
1 jam yang lalu, di rawat di ruang bayi, menangis
kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik, jenis kelamin laki-laki.
PERTANYAAN :
1.
Langkah-langkah
apa yang akan saudara lakukan?
2.
Anamnesa
apa yang saudara lakukan?
3.
Pemeriksaan
fisik apa yang saudara lakukan?
4.
Apa
diagnosa dan perencanaan saudara?
5.
Keputusan
klinik apa yang akan diambil dan penatalaksanaannya?
JAWABAN :
·
Melakukan
tindakan quickcheck, bayi tampak tenang, tidak rewel, menangis kuat, warna
kulit kemerahan, gerakan aktif, sudah bisa menyusu.
·
Melihat
tanda bahaya pada BBL : bayi tidak asfiksia, tidak hipotermi
S
: Ibu mengatakan senang
atas kelahiran bayinya, bayi tidak rewel, gerakan aktif, menangis kuat,
sudah bisa menyusu dan sudah BAK dan BAB.
O : KU : baik, Suhu : 36,7˚C, Rr :
49x/menit, Nadi : 148x/menit, gerakan aktif dan menangis kuat.
Pemeriksaan fisik :
a. Kepala : tidak ada caput sucsadenum, tidak ada makrosepalus,
hidrosepalus, anensepalus
b.
Muka : tidak udem dan warna kulit
kemerahan
c.
Mata : simetris ka/ki, tidak ada
blenore, terdapat bola mata, simetris
ka/ki.
d.
Hidung : terdapat septum nasal dan lubang
hidung
e.
Mulut : simetris, tidak labio skizis, palato skizis, genato, labio palate
genato skizis
f.
Telinga : simetris ka/ki, terdapat daun
telinga dan lubang telinga
g.
Leher : tidak terdapat pembesaran
kelenjar Getah Bening
h.
Dada : simetris, tidak terdapat
retraksi dinding dada, terdapat putting
susu
i.
Perut
: tidak asites dan omfalokel
j.
Talipusat : Jelly Wharton segar dan tebal, tidak
perdarahan, dan terdapat 2
arteri 1 vena
k.
Punggung : tidak terdapat spina bifida dan
meningokel
l.
Ekstremitas : simetris, tidak andaktili, polidaktili,
sindaktili, dan Amelia
m.
Genitalia : testis sudah turun ke dalam skrotum,
tidak vemosis, tidak
hipospadia
n.
Anus : terdapat lubang anus.
Refleks
a.
Refleks
Morro : + saat bayi dikagetkan, bayi seakan-akan ingin
memeluk.
b.
Refleks
Rooting : + saat pipi bayi disentuh bayi menoleh ke arah
sentuhan.
c.
Refleks
Tonic Neck : + saat badan bayi dia angkat kepala dan leher bayi
mengangkat.
d.
Refleks
Graft/ Plantar : + saat telapak tangan bayi disentuh, tangan
bayi
menggenggam.
e.
Reflex
Suching : + Bayi dapat menghisap ASI dengan baik.
f.
Refleks
Babinsky : + telapak kaki bayi disentuh, maka 4 jari
fleksi &
ibu jari
ekstensi.
Antropometri
a.
Lingkar
Kepala : 33 cm
b.
Lingkar
Dada : 32 cm
c.
Lingkar
lengan atas : 12 cm
d.
Berat
badan : 3150 gram
e.
Panjang
Badan : 51 cm
Eliminasi
a.
Miksi : (+) jernih
b.
Mekonium : (-)
A
: Neonatus cukup bulan
sesuai masa kehamilan, usia 1 jam dengan riwayat asfiksia
P :
1.
Menginformasikan
hasil pemeriksaan bahwa saat ini bayi dalam keadaan baik, dengan jenis kelamin
laki-laki,
PB : 51 cm, BB : 3150 gram. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2.
Memberitahu
Ibu bahwa bayi sudah diberikan salep mata 1%, disuntikkan vit.K 0,1 cc di paha
sebelah kiri, disuntikkan Hb 0 imunisasi hepatitis B, cap kaki, serta gelang
identitas berwarna biru. Ibu mengetahui.
3.
Mengingatkan
Ibu untuk menyusui tanpa dijadwal dan dengan ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan apapun / susu formula. Ibu bersedia memberikan ASI Eksklusif
selama 6 bulan tanpa dijadwal.
4.
Memberitahu
Ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya dengan cara membedong dan memakaikan
topi bayi. Ibu mengerti dan menjaga kehangatan baayi. Bayi sudah merasa tenang.
5.
Memberitahu
Ibu untuk menjemur bayinya pada pagi hari selama 15-30 menit diantara pukul
07.00 – 09.00 WIB untuk mencegah penyakit kuning. Ibu bersedia melakukannya.
6.
Memberitahu
Ibu tanda-tanda bahaya pada Bayi seperti demam tinggi, rewel, tidak mau menyusu.
Jika ada tandaa-tanda tersebut segera lapor kepetugas kesehatan.
7.
Melakukan
rawat gabung antara Ibu dengan bayi. Rawat gabung telah dilakukan.
PNC
Ny.L melahirkan anak
sudah satu hari, pengeluaran ASI belum ada, keluhan masih pusing.
PERTANYAAN :
1.
Langkah-langkah
pa yang akan saudara lakukan?
2.
Anamnesa
apa yang saudara lakukan?
3.
Pemeriksaan
fisik apa yang saudara lakukan?
4.
Apa
diagnose dan pencanaan saudara?
5.
Keputusan
klinik apa yang akan diambil dan penatalaksanaannya?
JAWABAN :
Melakukan tindakan
quickcheck : Ibu tidak merasakan pandangan mata kabur, nyeri ulu hati, demam
tinggi, perdarahan banyak. Ibu mengatakan ASI belum keluar dan pusing.
S : Ibu mengatakan belum ada
pengeluaran ASI dan pusing.
O : KU
: baik
TD : 120 / 80 mmHg, Nadi : 81x/menit, Rr : 20x/menit, Sh
: 37oC
Pemeriksaan
Fisik : Muka tidak udem, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikhterik, tidak
stomatitis, tidak epulis, tidak caries, tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid,
mammae membesar ka/ki, benjolan tidak ada, aerola hiperpigmentasi, putting susu
menonjol, pengeluaran belum ada, tidak ada pembesaran kelenjaar Getah bening.
TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, KK : kosong, tungkai simetris ka/ki,
tidak ada nyeri dan tidak merah, tidak udem, lochea : rubra, vulva tidak ada
kelainan, perineum utuh, laboratorim tidak dilakukan.
A : P2A1 Postpartum 1 hari
P :
1.
Menginformasikan
hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa saat ini Ibu dalam keadaan baik, TD : 120 /
80 mmHg. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2.
Memberitahu
Ibu bahwa mules yang dirasakan adalah normal, karena kembalinya Rahim seperti
semula sebelum hamil. Ibu mengerti dan memahami penyebab mules saat ini.
3.
Mengingatkan
kepad Ibu untuk menjaga dan mempertahankan personal hygiene seperti mandi 2x sehari,
mengganti pakaian dalam dan luar setelah mandi dan jika terasa lembab,
membersihkan kemaluan Ibu dengan bersih dan kering, mengganti pembalut. Ibu
bersedia melakukannya.
4.
Mengingatkan
Ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang ( nasi, sayur, lauk, buah,
susu ) terutama yang mengandung protein tinggi seperti ikan, telur dan daging.
Ibu bersedia mengkonsumsi makanan menu seimbang.
5.
Menganjurkan
Ibu untuk istirahat yang cukup dengan cara jika bayinya tertidur Ibu ikut
tidur. Ibu bersedia melakukannya.
6.
Mengajarkan
Ibu untuk melakukan
perawatan payudara ( breast care ) dan kompres air hangat,
untuk mengeluarkan asi dengan cara memutar atau memijat payudara searah jarum
jam serta mengompres nya dengan air hangat. Ibu mengerti dan bersedia
melakukannya.
7.
Menganjurkan
Ibu untuk tetap melakukan pemberian ASI Eksklusif tanpa di jadwal selama 6
bulan tanpamakanan tambahan.
Ibu bersedia melakukannya.
8.
Mengevaluasi
Ibu tentang tanda bahaya nifas, seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata
kabur, nyeri ulu hati, perdarahan yang banyak, demam tinggi, bengkak pada
payudara. Ibu mampu menyebutkannya.
9.
Mengingatkan
Ibu untuk minum obat yang sudah
diberikan. Ibu bersedia untuk minum obat.
10. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
MAKALAH ASKEB IV
KASUS 1
KELOMPOK 8

DISUSUN OLEH :
1.
IKA SRI WAHYUNININGSIH
2.
INDAH WAHYUNI
3.
INNA FITRYA
4.
INSANUL RODIAH
AKADEMI KEBIDANAN RSPAD GATOT
SOEBROTO
TAHUN AJARAN 2015-2016
0 comments:
Post a Comment