RSS

Pengorganisasian Praktik Askeb

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.



Jakarta, November 2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Definisi Bidan menurut KepMenKes RI No. 900/MenKes/SK/VII/2002 :
Seorang perempuan yang telah mengikuti program pendidikan Bidan & lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Untuk melakukan praktik yang bersangkutan Harus mempunyai Kualifikasi agar mendapatkan   lisensi untuk praktik (IBI). Bidan diakui sebagai seorang professional yang bertanggung jawab dan akuntabel, bermitra   dengan perempuan, praktik berdasarkan bukti.
Asuhan dan nasehat yang diperlukan selama kehamilan, persalinan & nifas, memfasilitasi   atas tanggung jawabnya sendiri serta memberikan asuhan kepada bayi baru lahir & anak. Asuhan mencakup upaya pencegahan, mendeteksi adanya komplikasi pada ibu & anak, memperoleh   akses bantuan medis & melakukan tindakan kegawatdaruratan.
Bidan mempunyai peran penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan tidak saja untuk   perempuan yang bersangkutan tetpai untuk keluarga & komunitasnya. Tugas mencakup ANC & persiapan menjadi orang tua serta permasalahan tertentu dari   kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana & asuhan anak. Dia dapat berpraktek di berbagai tempat meliputi : rumah, masyarakat, pondok bersalin,   klinik, RS atau pelayanan di tempat lainnya.

1.2  Rumusan Masalah
Bagaimana Pelayanan Mandiri (Primer)?
Bagaimana Pelayanan Kolaborasi?
Bagaimana Pelayanan Rujukan?
Bagaimana Pelayanan Konsultasi?

1.3  Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Konsep Kebidanan sekaligus menambah pengetahuan tentang apa pengorganisasian praktek asuhan kebidanan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelayanan Mandiri
Merupakan layanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan sepenuhnya sesuai dengan kepmenkes no 900/Menkes/SK/ VII/2002. Dalam memberikan layanan ini bidan yang berkompeten harus tahu kapan harus bertindak sesuai wewnwngnya, kapan tidak bertindak, kapan hanya memantau dengan ketat, kapan merujuk, konsultasi atau kolaborasi dengan dokter
  1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap askeb yg diberikan
-       Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
-       Menentukan diagnose
-       Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
-       Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun
-       Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
-       Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan
-       Membuat catatan & laporan kegiaatn / tindakan.
  1. Meberikan pelayanan dasar pada anak remaja & wanita pranikah dgn melibatkan klien
-       Mengkaji status kesehatan & kebutuhan anak remaja & wanita dlm masa pra nikah
-       Menentukan diagnosa & kebutuhan pelayanan dasar
-       Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas bersama klien
-       Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
-       Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan bersama klien
-       Membuat rencana tindak lanjut tindakan bersama klien
-       Membuat catatan & laporan
  1. Memberikan asuhan kebidanan kepada Klien (Ibu) selama kehamilan normal
-       Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil
-       Menentukan diagnosa kebidanan & kebutuhan kesehatan klien
-       Menyusun rencana askeb  bersama klien sesuai dengan prioritas masalah
-       Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah disusun
-       Mengevaluasi hasil askeb yang telah diberikan bersama klien
-       Membuat rencana tindak lanjut askeb bersama klien
-       Membuat catatan & laporan
  1. Memberikan askeb kepada klien dlm masa persalinan dgn melibatkan klien/keluarga
-       Mengkaji kebutuhan askeb pada klien dalam masa persalinan
-       Menentukan diagnosa & kebutuhan askeb dalam masa persalinan
-       Menyusun rencana askeb bersama klien sesuai dengan prioritas masalah
-       Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah disusun
-       Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan
-       Membuat rencana tindakan pada ibu masa persalinan sesuai dengan prioritas
-       Membuat catatan & laporan
  1. Memberikan askeb pada bayi baru lahir
-       Mengkaji status kesehatan BBL dengan melibatkan keluarga
-       Menentukan diagnosa & kebutuhan askeb pada BBL
-       Menyusun rencana askeb sesuai prioritas
-       Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
-       Mengevaluasi askeb yang telah diberikan
-       Membuat rencana tindak lanjut
-       Membuat catatan & laporan
  1. Memberikan askeb pada klien dalam masa nifas dgn melibatkan klien / keluarga
-       Mengkaji kebutuhan askeb pada ibu nifas
-       Menentukan diagnosa & kebutuhan askeb pada masa nifas
-       Menyusun rencana askeb berdasarkan prioritas masalah bersama klien/ keluarga
-       Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
-       Mengevaluasi bersama klien askeb  yang telah diberikan
-       Membuat rencana tindakan askeb bersama klien
-       Membuat catatan & laporan
  1. Memberikan askeb kepada waanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB
-       Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga pada WUS/PUS
-       Menentukan diagnosa & kebutuhan pelayanan
-       Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien/ keluarga
-       Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
-       Mengevaluasi askeb  yang telah diberikan bersama klien
-       Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien
-       Membuat catatan & laporan
  1. Memberikan askeb pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi & wanita dalam masa Klimakterium
-       Mengkaji status kesehatan & kebutuhan asuhan klien
-       Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas & kebutuhan asuhan
-       Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien
-       Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
-       Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan
-       Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
-       Membuat catatan & laporan
  1. Memberikan askeb pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga
-       Mengkaji kebutuhan askeb sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita
-       Menentukan diagnosa dan prioritas masalah
-       Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana
-       Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencanan
-       Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
-       Membuat rencana tindak lanjut
-       Membuat catatan dan laporan

2.2 Kolaborasi
Dilakukan bidan sebagai anggota tim, kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atausebagai suatu proses pelayanan kesehatan mis: merawat ibu hamil dengan komplikasi medik atau obstetrik
Tujuan pelayanan: berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing
Kemampuan untuk berbagi tanggung jawab antara bidan dan dokter sangat penting agar bisa saling menghormati, saling mempercayai dan menciptakan komunikasi efektif antara kedia profesi
a.    Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap askeb sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
-       Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi & keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
-       Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
-       Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan & hasil kolaborasi / kerjasama dengan klien.
-       Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan klien
-       Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
-       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
-       Membuat pencatan dan pelaporan
b.    Memberikan askeb pada bumil dgn risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yg memerlukan tindakan kolaborasi
-       Mengkaji kebutuhan asuhan kepada kasus risiko tinggi & keadaan kegawatdaruratan yg memrlukan pertolongan pertama & tindakan kolaborasi
-       Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan keadaan kegawadaruratan pada kasus risiko tinggi.
-       Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
-       Melaksanakan askeb kepada bumil risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
-       Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
-       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
-       Membuat pencatan dan pelaporan
c.    Memberikan askeb kepada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
-       Mengkaji kebutuhan askeb pada ibu masa persalinan dgn risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yg memerlukan pertolongan pertama dgn tindakan kolaborasi
-       Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dgn faktor risiko dan keadaan kegawatan
-       Menyusun rencana askeb pada ibu dlm masa persalinan dgn risiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
-       Melaksanakan askeb pada ibu dalam masa persalinan dgn risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
-       Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
-       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga
-       Membuat catatan dan laporan
d.    Memberikan askeb pada ibu masa nifas dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
-       Mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu masa nifas  dgn risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yg memerlukan pertolongan pertama dgn tindakan kolaborasi
-       Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dgn faktor risiko dan keadaan kegawatan
-       Menyusun rencana askeb pada ibu masa nifas dgn risiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas bersama klien/keluarga
-       Melaksanakan askeb dgn ibu risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
-       Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
-       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga
-       Membuat catatan dan laporan
e.    Memberikan askeb  pada BBL dengan risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
-       Mengkaji kebutuhan asuhan pada BBL dgn risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yg memerlukan pertolongan pertama dgn tindakan kolaborasi
-       Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dgn faktor risiko dan keadaan kegawatan
-       Menyusun rencana askeb pada BBL dgn risiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas bersama klien/keluarga
-       Melaksanakan askeb dgn BBL risiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
-       Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
-       Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga
-       Membuat catatan dan laporan

2.3 Rujukan
Pengertian: memindahkan perawatan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi jika dipertimbangkan ada kondisi patologis diluarwewnang bidan
Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining terhadap adanya komplikasi kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkanperawatan khusus dari idokter spesialis
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkam terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional serta tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Tujuan sitem rujukan adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan pelayanan kesehatan secara terpadu.

Terdapat dua jenis istilah rujukan yaitu :
1.     Rujukan Medik          : Pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas   satu kasus yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu menanganinya secara rasional.
2.     Rujukan Kesehatan   :  Hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.
Tata laksana rujukan dapat berlangsung antara lain :
  1. Internal antar petugas di satu rumah sakit.
  2. Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas.
  3. Antara masyarakat dan Puskesmas
  4. Antara satu Puskesmas dan Puskesmas lainnya.
  5. Antara Puskesmas dan Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
  6. Internal antara bagian / unit pelayanan di dalam satu Rumah Sakit.
  7. Antar Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan Rumah Sakit.
 JENJANG PELAYANAN KESEHATAN

Jenjang ( Hirarki )

Komponen / Unsur Pelayanan Kesehatan

Tingkat Rumah Tangga
Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri.
Tingkat Masyarakat
Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri oleh kelompok Paguyuban, PKK, Saka Bhakti Husada, Anggota RW, RT, dan masyarakat (Posyandu).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Profesional Tingkat I
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Praktek Dokter Swasta, Bidan, Poliklinik Swasta dll.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Profesional Tingkat II
RS Kabupaten, RS Swasta, Laboratorium Swasta dll.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Profesional Tingkat III
RS kelas A dan B serta lembaga spesialisti swasta, Laboratorium Kesehatan Daerah dan Laboratorium Klinik Swasta.

Persiapan – Persiapan Yang Harus Diperhatikan Dalam Melakukan Rujukan

            Singkatan “BAKSOKU” dapat digunakan untuk mengingat hal – hal penting dalam mempersiapkan rujukan, yang dijabarkan dalam:
B ( Bidan )       : Pastikan ibu / bayi / klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan.
A ( Alat )         : Bawa perlengkapan dan bahan – bahan yang diperlukan seperti : Spuit, infus set, tensi meter, stetoskop dll.
K ( Keluarga )            : Beritahu keluarga kondisi terakhir ibu ( klien ) dan alasan mengapa dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menemani ibu     ( klien ) ke tempat rujukan.
S ( Surat )        : Berikan surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu ( klien ), alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan atau obat – obat yang telah diterima ibu ( klien )
O ( Obat )       : Bawa obat – obat essensial  diperlukan selama perjalanan merujuk
K (Kendaraan)           : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat.
U ( Uang )       : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat dan bahan – bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.

Setelah upaya penanggulangan diberikan ditempat rujukan dan kondisi ibu  ( klien ) telah memungkinkan, maka harus segera mengembalikan klien ke tempat fasilitas pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan :
-       Konseling tentrang kondisi klien sebelum dan sesudah diberi upaya penanggulangan.
-       Nasehat yang perlu diperhatikan.
-      Memberikan askeb melalui konsultasi & rujukan pada klien dgn risiko tinggi & kegawatdaruratan. Asuhan ini diberikan kepada :
a.    klien (Ibu) dengan risiko tinggi selama masa kehamilan, persalinan & nifas
b.    Bayi baru Lahir, bayi & balita

2.4 Konsultasi
Pada kondisi tertentu bidan membutuhkan nasehat atau pendapat dari dokter atau anggota tim perawatan klien yang lain tapi tanggung jawab uama terhadap klien tetap ditangan bidan
Tugas bidan dalam penatalaksanaan kolaborasi:
Melindungi dan memfasilitasi setiap proses yang bersifat normal
Menyediakan informasi yang bersifat tentang pilihan-pilihan yang bersift aman
Membantu ibu dalam pengambilan keputusan
Melibatkan keluarga
Memberi advokasi
Penyuluhan dan konseling
Memberi asuhan berkesinambunga
n
Dalam melakukan tugas kolaborasi / kerjasama tersebut, ada 7 langkah utama yang harus dilakukan pada setiap asuhan kebidanan, yaitu :
1.    Mengkaji kebutuhan askeb yang memrlukan tindakan diluar lingkup kewenangan bidan & keadaan kegawatdaruratanyang memerlukan konsultasi rujukan
2.    Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah serta sumber-sumber & fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien / keluarga
3.    Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan & memberikan askeb dengan tindakan
4.    Mengirim klien u/ keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas / institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dgn dokumentasi lengkap.
5.    Membuat pencatatan & pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian & intervensi.



BAB III
PENUTUP
1.1  Kesimpulan
Pelayanan Mandiri/ Primer : Dalam memberikan layanan ini bidan yang berkompeten harus tahu kapan harus bertindak sesuai wewnwngnya, kapan tidak bertindak, kapan hanya memantau dengan ketat, kapan merujuk, konsultasi atau kolaborasi dengan dokter
Pelayanan Kolaborasi : Tujuan pelayanan: berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing
Kemampuan untuk berbagi tanggung jawab antara bidan dan dokter sangat penting agar bisa saling menghormati, saling mempercayai dan menciptakan komunikasi efektif antara kedia profesi
Pelayanan Rujukan : Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining terhadap adanya komplikasi kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkanperawatan khusus dari idokter spesialis
Pelayanan Konsultasi : Pada kondisi tertentu bidan membutuhkan nasehat atau pendapat dari dokter atau anggota tim perawatan klien yang lain tapi tanggung jawab uama terhadap klien tetap ditangan bidan



DAFTAR PUSTAKA

1.    Syahlan J.H.,1996, Kebidanan Komunitas, Jakarta : Yayasan Bina Sumber Kesehatan (hal : 61).
2.    AA. Gde Muninjay, (1997), Manajemen Kesehatan, EGC Kedokteran, Jakarta
3.    Burbst, A.August,dkk, Editor Sanur Ahmad, (2000), Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan, yayasan Essentia Medica, Yogyakarta
4.    Deokes RI, (2003), Konsep Asuhan Kebidanan, Tridasi Printer, Jakarta
5.    Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, (2003), Manajemen Kebidanan Metode SOAP, Jakarta.
6.    Pengurus Pusat IBI, (2003), 50 tahun IBI Menyongsong Masa Depan, Jakarta
7.    Varney, Helen, (1997), Varneys Midwifery, Third Edition, UK : Jones & Barlett Publishers Internasional.

8.    Wendy Rose-Neil, (2001), Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan, Dian Dian Rakyat, Jakarta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 comments:

Anonymous said...

thanks ya infonya !!!

www.bisnistiket.co.id

dyndhadinda.blogspot.com said...

samasama yaa

Post a Comment