PRANATA DAN KELOMPOK SOSIAL
Horton Hunt (1987) mendefinisikan pranata sosial
sebagai lembaga sosial, yaitu sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan
yang oleh masyarakat dipandang penting. Di dalam sebuah pranata sosial akan
ditemukan seperangkat nilai dan norma sosial yang berfungsi mengorganir
(menata) aktivitas dan hubungan sosial di antara para warga masyarakat dengan
suatu prosedur umum sehingga para warga masyarakat dapat melakukan kegiatan
atau memenuhi kebutuhan hidup pokok.
Koentjaraningrat (1979) menyatakan bahwa pranata
sosial adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga
masyarakatuntuk berinteraksi menuntut pola –pola atau sistem tatakelakuan dan
hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivtas untuk memenuhi kompleks-kompleks
kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Kelompok sosial atau “social group” adalah himpunan
atua kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan
antara mereka. Hubungan tersebut anata lain menyangkut hubungan timbal balik
yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
Koentjaraningrat
(1979) mengemukakan tentang fungsi pranata sosial dalam masyarakat yaitu :
- Memberi
pedoman kepada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkahlaku atau
bersikap di dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Menjaga
kebutuhan masyarakat (disintegrasi sosial).
- Berfungsi untuk memberikan pegangan
dalam melakukan pengendalian sosial (social control)
Peran pranata sosial :
- Menjaga
keutuhan dalam masyarakat
- Memberi
pedoman pada masyarakat dalam bertingkah laku
- Memberi pegangan pada masyarakat
untuk menandakan sistem pengendalian sosial
Beberapa
persyaratan kelompok sosial yaitu :
- Setiap
anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia adalah bagian dari
kelompok yang bersangkutan.
- Ada
hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain
- Terdapat
suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
- Berstruktur, berkaidah, dan
mempunyai pola perilaku
Tipe-tipe
kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar
kriteria/ukuran:
- Besar
kecilnya jumlah anggota
- Derajat
interaksi sosial
- Kepentingan
dan wilayah
- Berlangsungnya
suatu kepentingan
- Derajat
organisasi
- Kesadaran akan jenis yang sama,
hubungan sosial dan tujuan
INTERAKSI SOSIAL
Pengertian interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto bahwa
interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat
dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta
menentukan sistem dan hubungan sosial.
Bentuk-bentuk interaksi
sosial dapat berupa kerjasama (cooperation) persaingan (competition dan bahkan
dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Gillin dan Gillin
pernah mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua
macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial yaitu :
- Proses
asosiatif (processes of association) yang terbagi ke dalam tiga bentuk
khusus lagi yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi
- Proses disosiatif (processes of dissociation) yang
mencangkup persaingan, persaingan dengan kontavensi, dan pertentangan atau
pertikaian
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif
- Kerja
Sama (Cooperation), adalah suatu usaha bersama antar individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
- Akomodasi
(Accomodation), adalah proses
penyesuaian sosial dalam interaksi antarindividu dan antarkelompok untuk
meredakan pertentangan.
- Asimilasi
(Assimilation), adalah proses ke arah peleburan kebudayaan
sehingga setiap pihak dapat merasakan kebudayaan tunggal sebagai milik
bersama.
- Akulturasi
(Acculturation), adalah proses yang timbul dari suatu kebudayaan
untuk menerima unsur budaya asing tanpa menyebabkan kebribadian budaya
sendiri hilang.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
- Persaingan
(Competition), adalah
suatu perjuangan dari berbagai pihak yang lomba-lomba untuk mencapai suatu
tujuan yang sama.
- Kontraversi, adalah suatu bentuk
proses sosial yang menunjukkan ketidaksenangan atau ketidakpuasan terhadap
pihak lain baik secara sembunyi atau terang-terangan.
- Pertentangan/Konflik
Sosial, adalah proses sosial
antarperorangan atau kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan
paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan adanya
semacam jurang pemisah antara mereka.
Faktor-Faktor
Interaksi Sosial
- Sugesti, adalah
pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara
tertentu, sehingga orang tersebut mengikut pandangan/pengaruh tanpa dengan
berpikir panjang. Contoh sugesti adalah obat impor yang harganya mahal
namun karena produk impor dan dianggap manjur dalam menyembuhkan penyakit.
Pernyataan tersebut merupakan sugesti dari harga obat yang mahal dan
embel-embel produk luar negeri
- Imitasi, adalah
tindakan atau usaha yang dilakukan untuk meniru tindakan orang lain.
Imitasi biasanya tidak dapat disadari dilakukan. Contoh imitasi adalah
seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya misalnya cara
berbicara, berpakaian, dan makan. Namun imitasi dipengaruhi oleh
lingkungannya khususnya lingkungan sekolah.
- Identifikasi, adalah
kecenderungan atau keingingan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan orang lain. Akibat dari identifikasi adalah terjadinya pengaruh
yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan
secara sadar.
- Simpati, adalah seseorang
yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati dapat disampaikan
oleh seseorang atau sekelompok orang atau lembaga formal pada saat-saat
khusus. Contoh dari simpati adalah saat seorang tertimpa musibah. Perasaan
simpati biasanya menimbulkan perasaan yang sayang
- Motivasi, adalah dorongan yang diberikan kepada seseorang individu
kepada individu lainnya. Tujuan motivasi adalah agar orang yang diberi
motivasi atau dorongan untuk menuruti dan bersemangat.
Menurut Soerjono Soekanto, bahwa
interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa dengan dua syarat antara lain :
- Kontak Sosial, adalah hubungan antara satu
pihak dengan pihak lain dimana kontak sosial merupakan awal terjadinya
interaksi sosial, dan saling bereaksi satu dengan yang lain meski tidak
bersentuhan fisik.
- Komunikasi, adalah adanya kegiatan yang
saling menafsirkan perilaku yang meliputi pembicaraan, gerakan fisik,atau
sikap dan perasaan-perasaan.
Sumber :
Soekamto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
jouleyasha.blogspot.co.id
artikelsiana.com
0 comments:
Post a Comment